NUSAKAMBANGAN – Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan kembali mengadakan kegiatan pembinaan kepribadian kerohanian Islam yang bertempat di Masjid At-Tawwabun, Kamis (16/05).
Ustadz Slamet Munir dari Kementerian Agama Cilacap sebagai penceramah, memberikan tema utama mengenai takwa. Kegiatan ini dihadiri oleh warga binaan pemasyarakatan muslim yang antusias mengikuti setiap materi yang disampaikan.
Baca juga:
Anies Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia
|
Dalam ceramahnya, Ustadz Slamet Munir menekankan bahwa takwa merupakan nilai utama seorang hamba di hadapan Allah SWT.
“Orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah orang yang bertakwa, ” ungkapnya.
Takwa, lanjut Ustadz bukan hanya soal ritual tetapi juga bagaimana seseorang menjalani kehidupannya dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Lebih lanjut, Ustadz Munir menjelaskan bahwa takwa dapat terlihat dari beberapa aspek utama.
“Takwa itu tercermin dari rasa takut kepada Allah, kemampuan menghadirkan Allah dalam segala kondisi, beramal sesuai dengan perintah Allah dan contoh dari Nabi Muhammad SAW, serta ridho terhadap segala ketentuan Allah kepada kita, ” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa takwa tidak hanya sebuah konsep spiritual, tetapi juga praktik nyata dalam keseharian. Selama ceramah, Ustadz mengajak warga binaan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui perbuatan baik dan ketaatan kepada-Nya.
“Jadikan takwa sebagai pedoman hidup, karena dengan takwa, kita akan selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya, ” kata Ustadz.
Pesan ini disambut baik oleh para peserta yang tampak terinspirasi dan bersemangat untuk memperbaiki diri. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar warga binaan dapat menerapkan nilai-nilai takwa dalam kehidupan sehari-hari, baik selama di Lapas maupun setelah kembali ke masyarakat.
Ustadz Slamet menutup dengan sebuah pesan, “Mari kita semua berusaha menjadi hamba yang bertakwa, karena hanya dengan takwa kita bisa meraih kemuliaan di hadapan Allah SWT.”